Langsung ke konten utama

TEKNIK CLOSING PALING AMPUH

TEKNIK CLOSING PALING AMPUH

Apakah Anda pernah membaca atau mendengar kutipan diatas? Intinya, kita harus jago jualan dan terus jualan. Jika dalam bisnis kita tidak jualan, kita akan mati! Begitulah prinsipnya. Yang mesti jadi catatan, jualan saja tidak cukup, kita harus memastikan setiap jualan kita berujung pada sebuah transaksi, yaitu CLOSING! Karena No Closing, Nothing…

Ada Ilmunya…
Banyak orang yang bertanya kepada Saya tentang bagaimana cara agar kita bisa closing banyak walaupun hanya menggunakan BlackBerry. Jujur harus Saya akui, Saya pun bingung. Karena tidak semua jenis bisnis memiliki cara yang sama dalam melakukan closing.
“Closing adalah sebuah Seni. Semakin diasah, semakin mudah…”


Kenapa Closing itu Penting?
Semakin tinggi % closingnya, semakin banyak jumlah customernya. Kalau % closingnya rendah, jumlah customernya sedikit. Kalau customernya sedikit, omsetnya kecil. Kalau omsetnya kecil, jumlah yang masuk ke rekening Anda juga sedikit. Begitupun sebaliknya… Kalau % closingnya tinggi, jumlah customernya banyak.

Kalau customernya banyak, omsetnya besar. Kalau omsetnya besar, uang yang masuk ke Anda juga banyak.
“% Closing Rendah = Customer Sedikit.
% Closing Tinggi = Customer Banyak”

Nah Anda pilih mana, customer sedikit atau banyak? Kalau jawabannya banyak, Anda harus tahu dan menguasai teknik closing ini, agar % closingnya tinggi. Siaaap…?

Keberatan Calon Pembeli
Bicara soal closing, kita akan dihadapkan pada yang namanya KEBERATAN. Karena bagaimanapun juga yang menyebabkan calon pembeli tidak closing adalah karena masih adanya keberatan dalam
diri mereka.

Sadar atau tidak, keberatan mereka itu selalu sama, hanya ituitu saja. Kalau kita mampu mengatasinya, kita akan mudah dalam melakukan closing.
“Hampir 80% keberatan yang diajukan oleh calon pembeli adalah sama”
Apa saja keberatan mereka? Inilah keberatannya:
• Nggak butuh
• Nggak tertarik
• Nggak ada waktu
• Saya sibuk
• Harganya mahal
• Nggak punya uang
• Produknya jelek
• Produk kompetitor lebih bagus
• Tanya istri/suami dulu
• Sudah punya langganan
• Saya tanya istri/suami dulu
• Saya pikir-pikir dulu ya
• Ada jaminan nggak?
• Ada garansi nggak?
• Apa untungnya buat Saya?
• Nanti saja deh..
• Saya kapok!
Pertanyaan selanjutnya, saat kita dihadapkan dengan situasi dan kondisi keberatan seperti itu, apa yang harus dilakukan? Inilah jawabannya…

Analisa Kemungkinan
Sebelum Anda menjual produk Anda, alangkah baiknya jika Anda terlebih dahulu melakukan analisa kemungkinan terhadap produk yang ingin Anda jual tersebut. Hal ini akan membantu Anda dalam
menyusun strategi promosi dan mempersiapkan script yang tepat dalam menghadapi berbagai jenis keberatan.

Inilah Kemungkinannya…
Saya tidak akan pernah tahu apa kelebihan produk Anda sebelum Anda menjelaskannya kepada Saya. Tapi Saya bisa memprediksi kenapa produk Anda susah lakunya. Saya sudah sering melakukan ini saat sesi coaching dan mentoring dengan para klien Saya. Apa saja kemungkinannya?
Ini kemungkinannyayang seringkali terjadi:
1. Tidak Tahu
Mereka tidak tahu bahwa Anda jualan produk itu. Kenapa? Karena Anda tidak mempromosikannya.
2. Nggak Butuh
Mereka tidak membutuhkan produk yang Anda jual. Mereka inginnya yang lain, bukan produk yang Anda tawarkan tersebut.
3. Ada yang Dekat
Mereka punya kenalan orang yang menjual produk sejenis yang lebih dekat dengan dia dibandingkan dengan Anda. Jadi daripada pesan ke Anda, lebih baik ke orang terdekat saja yang sudah kenal. Disini makanya kenapa Banyak Silaturrahmi itu PENTING!!!
4. Tidak Punya Uang
Mereka lagi nggak punya uang, jadi nggak bisa beli produk Anda. Tapi kalau keadaan ini terus-terusan terjadi, atau ini orang nggak punya uang terus, bisa jadi mereka bukan target market ideal Anda.
5. Sudah Punya
Mereka sudah punya produk seperti yang Anda jual, jadi mereka tidak merasa harus beli lagi.
6. Produknya Jelek
Mereka merasa produk yang Anda tawarkan itu jelek dan tidak sesuai dengan ekspektasi mereka.
7. Pelayanannya Buruk
Pelayanan yang Anda berikan ketika menjual produk tersebut sangatlah buruk. Sehingga mereka berpikir ulang untuk beli produk Anda.

Apa lagi kira-kira alasan kenapa orang lain tidak beli produk Anda? Silakan pikirkan lebih mendalam

Ciri-Ciri Closing
Berbeda dengan closing yang dilakukan secara tatap muka langsung, satu-satunya ciri closing yang bisa terlihat dari calon pembeli saat kita menggunakan BlackBerry sebagai media promosi adalah BANYAK PERTANYAAN YANG MUNCUL DARI BENAK MEREKA.

“Banyak Tanya = Banyak Minat”
Ya benar, orang yang banyak tanya pertanda bahwa dia ada minat dan tertarik dengan produk kita. Jika sudah ada minat dan tertarik, tugas kita selanjutnya adalah menggiring dia agar benar-benar beli.
Bagaimana seandainya tidak ada orang yang tanya-tanya ke kita? Ya tugas kita adalah buat mereka mau tanya sesuatu ke kita, misalnya…
• Sebar Broadcast yang menarik
• Gonta-ganti Display Picture
• Gonta-ganti Display Name
• Gonta-ganti Personal Message
• Komentar di Recent Updates
• dan lain-lain
Ketika calon pembeli mulai tanya-tanya, itulah saat yang tepat untuk melakukan closing!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

7 Anatomi Penting dalam Broadcast

Ada 7 Anatomi PENTING dalam Broadcast. Berikut adalah penjelasan lebih detilnya... 1. HEADLINE Tujuan: “MAU BUKA BROADCAST ANDA” Survey komunikasi visual membuktikan, kemampuan mata dan otak untuk membaca setiap broadcast BBM hanyalah 1,4 detik. Inilah fungsi dari headline. Ada 4 jenis Headline: Jebakan Berikut adalah contoh-contoh headline jebakan: HEADLINE JEBAKAN  Kamu dimana?  Oh ya, nomor rekeningnya berapa ya?  Yang itu harganya berapa sist?  Tadi saya udah transfer ya….  Warna lain ada sist?  Aaahh… tadi itu keren banget!  Katanya kamu bilang…  Kamu ternyata benar…  Saya lupa, tadi tuh gimana ya?  Gratis kan ya?  Ada bonusnya nggak?  Wow!  Kapan kita ketemuan?  Boleh lihat yang itu?  Kok susah dihubungi sih?  Berapa harganya? Pertanyaan Berikut contoh-contoh headline pertanyaan: HEADLINE PERTANYAAN  Apa Anda ingin tahu tentang………  Apa Anda tertarik dengan…………  Apa Anda dibuat penasaran oleh…….  Apa Anda siap untuk………  Apa Anda mau uang tambahan Rp…………. tiap

RISET PRODUK CHINA MURAH DAN LARIS

Masuknya produk elektronik maupun gadget asal Cina ke Indonesia telah mempengaruhi produksi merk-merk lain. Murahnya elektronik dan gadget buatan Cina, menjadi alasan tertariknya konsumen membeli berbagai produk buatan Cina. Barang-barang elektronik produksi China seperti televisi, VCD atau DVD player masih tampak dipajang disejumlah toko di pasar elektronik. Sejak masuknya produk China ke Indonesia, permintaan terhadap produk negeri negara bambu itu cukup tinggi kenaikannya. Biasanya pembeli terutama kalangan menengah kebawah memilih produk Cina, karena harganya yang juah lebih murah dari produk dengan merk ternama yang sudah ada. Meski dari segi kualitas dan daya tahan, barang produksi Cina masih diragukan. Berbagai produk terutama elektronik yang membanjiri Indonesia didominasi produk asal China terutama jenis laptop dan telepon seluler (ponsel). Meningkatnya produk China di pasaran Indonesia, dikarenakan barang yang dijual di pasaran lebih murah dibandingkan barang yang lainnya. Be

APA ITU HABIT

Habit adalah tindakan yang kita lakukan tanpa harus berpikir seolah-olah dikerjakan secara otomatis. Hidup kita terdiri dari sekumpulan habit. Banyak hal yang kita lakukan dikerjakan tanpa beban karena sudah menjadi kebiasaan. Anda tidak pernah lupa menyikat gigi saat mandi pagi. Beberapa orang otomatis akan meraih handphone jika bosan. Beberapa yang lain akan menyulut sebatang rokok begitu selesai makan. Semuanya dikerjakan otomatis karena sudah menjadi rutinitas. Itulah habit. Ada bagian otak manusia yang juga dapat ditemukan di kepala ikan, reptile dan mamalia lainnya. Bagian ini bernama galia basal. Hasil penelitian menyatakan bahwa bagian ini pusat pengingatan pola-pola kebiasaan di saat bagian otak lain tertidur. Anda tidak begitu saja bisa mngendarai kendaraan bukan? Saat pertama kali belajar, anda sangat sadar bagaimana memindahkan gigi, mengerem, dan memberi rambu saat berbelok. Namun kini anda bisa melakukannya sambil ngobrol, mendengarkan musik, atau bahkan melamunkan hal la